Genk Remaja Bikin Resah

Kehidupan remaja saat ini begitu lekat dengan gaya hidup barat yang serba bebas, hedonis, dan permisif. Salah satu coraknya dengan prilaku yang berkelompok- atau nge-genk. Tanpa nge-genk kayaknya hidup remaja gak eksis. Meskipun dengan itu mereka harus melakukan tindakan kriminal, dan akhirnya menjadi bulan-bulanan prilaku yang buruk bagi masyarakat sekitarnya. Maraknya aksi bebas para remaja dalam pergaulan tersebut, beberapa waktu lalu mendorong seorang jurnalis majalah D’Rise secara singkat Teh Cicin Yulianti.

Klo di kampus masih suka ada yang bikin genk gitu teh?
iya…

Klo iya, nama genk-nya apa tuh teh?
apa ya... klo di kampus, setau teteh lebih banyak memang tak bernama... klopun bernama, biasanya temen2 yang kasih nama atau julukan ke mereka... misalnya nih, di kelas teteh dulu salah satu genk-nya dijuluki sebagai ’trio kendal’.


Menurut teteh, kenapa ya mereka bikin genk?
Banyak alasan kenapa akhirnya orang-orang itu akhirnya jadi nge-genk atau sengaja bikin genk.
Beberapa alasan diantaranya: kesamaan asal (latar belakang) daerah – kayak trio kendal tadi, mereka kemana-mana bertiga mulu... dan klo ditanya kenapa mereka bisa nge-gank, karena mereka cocok, satu daerah; trus alasan yang lain biasanya karena kesamaan hobi; kesamaan sifat atau karakter; kesamaan warna atau makanan favorit, kesamaan keterampilan, de el el...
yang secara umum, klo dirangkum alasan kenapa mereka akhirnya bisa nge-genk adalah karena mereka memiliki tujuan yang sama, pemikiran yang sama, dan atau perasaan yang sama. Meskipun mungkin itu baru disadari setelah akhirnya mereka ng-genk.

Dampak baik dan buruknya apa teh?
Klo ditanya dampak baik buruknya, ya.. tergantung alasan atau motivasi kenapa mereka nge-genk. Dan alasan atau motivasi kenapa akhirnya nge-genk itu mau gak mau pasti dipengaruhi oleh cara pandang kita dalam memahami kehidupan, atau bahasa kerennya tergantung ’ideologi’ – view of life yang dimiliki oleh individu-individu yang nge-genk tadi.

Klo seorang individu tadi cara pandang tentang kehidupannya serba diukur dengan materi (materialistis, hedonis, permisif) maka kita bisa liat, pasti klo dia nge-genk atau bikin genk, maunya atau cocoknya bareng temen-temen yang punya pikiran, perasaan, dan atau tujuan yang sama. Misalnya nih klo di kampus, anak-anak paling banyak bikin genk-nya dari kesamaan hobi, kayak shoping, jalan-jalan, nonton, dan dandan.. (ini bukan cuma cewek, cowok juga banyak..!)

Apakah punya danpak yang positif buat sekitar? sama sekali nggak..! apakah punya juga dampak positif buat dirinya? sebenernya juga nggak.. yang ada, mereka cuma jadi korban budaya barat dalam hal food, fun, n’ fashion.
Dampak negatif? so pasti.. Bukan cuma buat sendiri, tapi juga buat keluarga n’ masyarakatnya. Karena anak-anak yang kayak gini, biasanya mereka cuma bisa mikirin diri sendiri, asal seneng sendiri (individualis). Kerjanya hura-hura, ngabisin waktu, tenaga dan uang untuk hal yang gak ada manfaatnya. Klo pun mereka peka pada sekitar, pasti karena perasaan sesaat atau karena landasan ’apa manfaatnya buat gue’!.
Dan bisa dibayangkan, kelak klo mereka jadi pejabat/pemimpin (misal)- klo pola pikir atau mindsetnya gak berubah- mereka bakal jadi pejabat elitis, yang kerjanya cuma bisa ongkang-ongkang kaki nrima gaji. Kayak kebanyakan para pejabat sekarang ini...
dan kebanyakan, hasil dari itu mereka cuma bisa jadi sampah buat masyarakatnya... naudzubillah...

trus apa pengaruh genk-genk buat lingkungan remaja sekarang teh?
yang pasti klo dengan lingkungan yang serba bebas seperti sekarang, genk-genk yang banyak menjamur adalah genk-genk yang membudayakan prilaku negatif- hedonis & permisif. Oleh karena tameng kehidupan atau filter akidah Islam para remaja/i sekarang lemah, sementara serbuan lingkungan mereka juga serba liberal atau bebas (terinspirasi dari TV, Internet, majalah, dan media masa lain- baik cetak maupun elektronik)- maka jadilah keberadaan genk-genk yang negatif tadi sebagai teladan atau contoh prilaku pergaulan remaja saat ini.

Biar gak kena pengaruh buruknya teh?
Nah, biar gak terkena pengaruh buruknya, kita kudu jaga diri dan pinter-pinter dalam bergaul- mencari dan memilih teman. Wah nge-genk lagi donk teh? ya.. nge-genk dalam pengertian kita menggabungkan diri dalam kelompok atau jamaah yang mampu menjaga kehidupan dan prilaku kita sehari-hari. Kita nge-genk dan bikin genk; sebesar serta sebanyak mungkin- dengan nama genk-nya ’pecinta Al-Qur’an dan Sunnah’. Genk yang cerdas dan mampu mencerdaskan umat-, dengan membina dan menggerakkan temen-temen dan saudaranya yang lain untuk berani meneriakkan kebenaran di atas landasan Syariah Islam. Bentuknya bisa dalam berbagai jenis wadah: organisasi, klub-klub, atau komunitas kepemudaan. Asal semuanya punya pemikiran, perasaan, dan tujuan yang sama- kepengen dan rindu Syariah-Nya tertegakkan atas kehidupan mereka. ya.. kayak genk-nya D’Rise atau BKLDK ini...

0 Response to "Genk Remaja Bikin Resah"

Posting Komentar

photo2