Dunia remaja islam

Islam yang terasingkan juga kita temui di dunia remaja. Gencarnya serangan
budaya hedonis yang dibalut dalam gaya hidup trendi, memaksa remaja muslim
untuk menanggalkan identitasnya. Islam cuma tertulis di kartu pelajar atau
mahasiswa. Sementara dalam berperilaku, nilai-nilai Islam dianggap kuno bin
nggak populer. Walhasil, remaja kian bebas dalam berbuat dan berekspresi.
Berabe tuh!

Hasil survei yang dilakukan oleh Annisa Fondation baru-baru ini cukup
mengejutkan karena 42,3 % pelajar perempuan telah melakukan hubungan seks
pra-nikah. Siaran pers lembaga independen yang bergerak di bidang
kemanusian dan kesejahteraan gender ini, menerangkan sebanyak 42,3 persen
pelajar di Cianjur sudah hilang keperawanannya saat duduk di bangku
sekolah. Parahnya, mereka yang terlibat kegiatan seks bebas itu bukan
berarti karena tidak mengerti atau tidak paham nilai agama atau budi
pekerti. Sebab hampir 90 persen dari mereka mengaku praktik hubungan
seksual di luar nikah merupakan perbuatan dosa yang seharusnya dihindari.
(Hidayatullah.com, 12/02/07) waduh!

Ketika remaja jauh dari Islam, mereka kehilangan pegangan hidup yang
membantunya memecahkan setiap persoalan yang dihadapi. Mereka lebih suka
lari dari masalah dan terjebak dalam cengkeraman narkoba. Seperti kata Pak
I Made Mangku Pastika, Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) BNN, jumlah
pengguna narkoba di Indonesia mencapai 3-4 juta orang. Dua tahun lalu dari
hasil penelitian BNN diketahui kalau penyalahgunaan narkoba sudah dilakukan
oleh teman-teman yang berusia 10 sampai 19 tahun. (Republika, 25/06/06).


Jauhnya Islam dari kehidupan remaja, keliatan juga dari cara remaja
berbelanja. Yup, bombardir iklan dan promosi yang membidik remaja menjebak
temen-teman kita masuk dalam budaya konsumtif. Ikut ambil bagian sebagai
penikmat segala kecanggihan teknologi yang dibalut dalam gaya hidup trendi.


Buktinya, separuh uang mahasiswa di Indonesia ternyata digunakan untuk
kegiatan nonpendidikan. Hasil penelitian Resist Book menyebutkan, sebanyak
50% uang mahasiswa dihabiskan untuk biaya komunikasi, seperti membeli
ponsel dan voucher. Demikian disampaikan Koordinator Resist Book, Eko
Prasetyo. (Hidayatullah.com, 25/12/06)

Sobat, seks bebas, narkoba, atau budaya konsumtif hanya sebagian kecil
permasalahan remaja yang muncul ketika mereka jauh dari Islam. Masalah lain
akan terus lahir selama gaya hidup hedonis sekuler banyak menyerang remaja,
terutama via media massa. Karena itu, hanya Islam yang bisa membantu remaja
ngasih manfaat pada setiap detik kehidupan yang dijalaninya.

0 Response to "Dunia remaja islam"

Posting Komentar

photo2